Pada suatu malam sebelum tidur, saya ngecam atau menyeduh teh untuk bseok pagi. Harapannya ketika bangun tinggal menyeduh dengan air panas, tidak perlu menunggu lagi.
Ketika paginya bangun, tehnya sudah sirna. Dicuci karena dikira sudah teh kemarin.
Kecewa? Tentu. Seberapa? Bisa diatur.
Pagi itu, kecewa datang besar kemudian saya coba ambil alih kesadaran untuk menurunkan tinggat kecewanya seminim mungkin. Langsung ambil teh lagi, seduh lagi, tunggu 3-5 menit, dan minum teh.
Pagi itu saya sadar bahwa energi saya bisa habis hanya untuk kecewa, padahal hari masih panjang
Yogyakarta, 6 Maret 2021
Jono Terbakar